Banda Aceh, 15/9/2025. Pengadilan Tinggi Banda Aceh menggelar kegiatan pembinaan yang sangat istimewa dengan menghadirkan langsung Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. Kehadiran beliau di Aceh menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat, visi, dan komitmen seluruh aparatur peradilan di wilayah hukum Aceh untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang transparan, akuntabel, dan profesional.

Acara pembinaan dilaksanakan di ruang sidang utama Pengadilan Tinggi Banda Aceh pada Senin, 15 September 2025 dengan dihadiri oleh para pimpinan, hakim, panitera, dan sekretaris pengadilan tingkat banding maupun tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan se-Provinsi Aceh. Kehadiran seluruh unsur aparatur peradilan ini mencerminkan kebersamaan serta tekad untuk menyatukan langkah dalam mewujudkan cita-cita Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi yang modern, berintegritas, dan melayani masyarakat pencari keadilan dengan sepenuh hati.

Turut mendampingi YM Ketua Mahkamah Agung dalam kegiatan ini adalah Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Suharto, S.H., M.Hum., yang bersama-sama menyampaikan arahan dan pembinaan strategis kepada seluruh peserta. Hadir pula Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Nursyam, S.H., M.Hum., yang menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan, serta Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh. Tidak ketinggalan, para Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dari empat lingkungan peradilan se-Aceh juga mengikuti jalannya acara secara langsung, sehingga kegiatan berlangsung dengan khidmat dan penuh makna.

Untuk memperluas jangkauan, pembinaan ini juga dilaksanakan secara teleconference yang diikuti oleh seluruh satuan kerja pengadilan se-Provinsi Aceh. Dengan sistem ini, seluruh aparatur pengadilan baik pimpinan, hakim, pejabat struktural, pejabat fungsional, maupun staf pelaksana dapat menyimak langsung arahan YM Ketua Mahkamah Agung dari tempat masing-masing.

Dalam arahannya, YM Ketua Mahkamah Agung menekankan bahwa pembinaan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari strategi besar Mahkamah Agung untuk memastikan setiap aparatur peradilan memiliki pemahaman yang sama terhadap visi, misi, serta arah kebijakan lembaga peradilan. Beliau menegaskan pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, serta tanggung jawab moral dalam menjalankan tugas, mengingat pengadilan merupakan garda terdepan dalam menegakkan hukum dan keadilan.

Lebih lanjut, YM Ketua Mahkamah Agung juga menyampaikan bahwa perkembangan zaman dan tantangan global menuntut lembaga peradilan untuk senantiasa adaptif dan responsif. Inovasi, transparansi, serta peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi kata kunci yang harus dipegang teguh oleh seluruh aparatur peradilan. Dengan komitmen bersama, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan semakin kuat, sekaligus memperkokoh peran pengadilan sebagai institusi yang memberikan rasa adil dan kepastian hukum.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga ruang silaturahmi dan konsolidasi antara Mahkamah Agung dengan jajaran pengadilan di daerah. Melalui dialog, arahan, serta penyampaian pesan-pesan strategis, diharapkan seluruh aparatur peradilan di Aceh mampu menyelaraskan program kerja dengan arah kebijakan Mahkamah Agung pusat, sehingga tercipta kesatuan langkah dalam mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, serta berorientasi pada pelayanan prima kepada masyarakat.

Acara pembinaan ditutup dengan pesan moral dari YM Ketua Mahkamah Agung agar seluruh aparatur peradilan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, disiplin, dan dedikasi, demi menjaga kehormatan lembaga peradilan. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, diharapkan pembinaan ini menjadi energi baru bagi aparatur peradilan di Aceh untuk terus berbenah, berinovasi, serta memberikan pelayanan terbaik bagi pencari keadilan.